PIDATO PERSUASIF - BANYAK BACA BANYAK TAHU
Salam Literasi!
“Banyak
baca, banyak tahu”
Itulah slogan yang selalu kami ucapkan dengan semarak setiap hari
Jumat pagi di kelas literasi. Kedengarannya mungkin sangatlah mudah, sederhana,
dan kadang dianggap remeh. Namun, setelah ditelisik dibalik kata sederhana
tersebut mengandung makna yang cukup luas.
Jika mengulas sejarah, manusia mulai
mengenal tulisan pada zaman sejarah. Pada zaman sejarah, manusia mulai bisa
membaca dan menulis. Hal ini, terbukti dari mulai ditemukannya tulisan-tulisan.
Manusia sejarah mulai menulis melalui berbagai media, seperti daun lontar,
kertas papirus, batu, kulit hewan, dan juga di dinding-dinding rumah mereka. Lalu
kemudian, muncullah suatu kumpulan dari kertas, yang disebut buku. Seperti
teori yang mengatakan bahwa buku pertama kali lahir di Mesir, pada tahun
2400-an SM.
Saat ini, permasalahannya adalah banyak
anak yang bisa membaca tetapi sebagian dari mereka tidak menyukai kegiatan
membaca. Hal tersebutlah yang menyebabkan minat baca di Indonesia masih
terbilang rendah. Dari survei yang dilakukan Program for International Student
Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation
and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari
70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi
rendah.
Kemendikbudristek yang melakukan pemutakhiran data buta aksara
bekerja sama dengan BPS mencatat buta aksara tertinggi terjadi di provinsi
Papua kira-kira 22 persen di tahun 2020 menyusul lima provinsi selanjutnya, yaitu
Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Barat (Sulbar), Nusa Tenggara Timur (NTT),
Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kalimantan Barat (Kalbar).
Lantas, muncul pertanyaan, mengapa
kita harus membaca? Nah, Segala sesuatu yang kita baca akan memenuhi kepala kita dengan
informasi baru dan kita tidak akan pernah tahu kapan informasi itu akan
berguna. Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, semakin bisa kita
mengatasi setiap tantangan yang akan kita hadapi. Selain itu, ada yang
mengatakan kita bisa saja kehilangan segalanya, tapi tidak dengan pengetahuan.
Pengetahuan adalah satu-satunya hal yang akan terus bersama kita. Teman bisa
bombe kita, teman juga bisa unfollow IG kita, bisa juga katanya kamu tuh
bukan circle kita. Tapi ilmu dan pengetahuan akan selalu jadi bestie
kita. Begitu loh, teman-teman!
Lantas bagaimana cara membangkitkan rasa gemar membaca? Sebenarnya
banyak sekali upaya yang bisa kita tempuh, banyak artikel ataupun konten yang
telah membahas kiat-kiat gemar membaca. Namun, pada kesempatan kali ini secara
kreatif saya rumuskan dengan singkatan LITERASI:
Li - List. Buatlah list atau daftar buku-buku
yang disukai atau dibutuhkan. Pada dasarnya, ada dua aspek kehidupan yang
membuat orang tergerak, yaitu karena adanya rasa suka dan rasa butuh. Dengan membaca buku yang kita sukai, kita dapat lebih menghayatinya dan
tidak hanya menggunakan pikiran ketika membaca, namun juga menggunakan hati.
Begitu loh, teman-teman!
Te - Temukan. Temukan
informasi-informasi yang dianggap menarik dan penting. Informasi menarik akan
membuat pembaca terkesan atau terhibur sedangkan informasi penting bisa
memenuhi kebutuhan pembaca dan membantu dalam menyelesaikan kesulitan yang
dihadapi dalam mengerjakan tugas, pekerjaan, dan sebagainya. Informasi tersebut
bisa ditulis dalam catatan-catatan kecil. Sudah ada yang pernah melakukannya?
Ra - Rangkum. Informasi-informasi yang
telah ditemukan selanjutnya dirangkum. Rangkuman bisa dibuat secara tertulis dalam
bentuk resensi maupun videografi. Bagi anak yang suka menulis, kumpulan resensi
bukunya bisa dikumpulkan, dijilid bahkan dibukukan dan diarsipkan sebagai
koleksi di perpustakaan sekolah. Bagi siswa yang lebih suka berbicara bisa
memanfaatkan bakatnya dengan membuat video ulasan buku dan diunggah di media
sosial sekolah. Konten-konten ulasan buku bahkan mulai banyak digemari saat ini
karena ruang pengembangan kreativiatas lebih terbuka lebar. Digitalisasi,
videografi, audiovisual, dan juga desain grafis bahkan bisa bernilai ekonomi.
Jangan lupa like, komen, dan subscribe yah?
Si - Siapkan. Siapkan tempat yang
nyaman untuk membaca, bisa berbentuk taman baca, sudut baca, perpustakaan yang
nyaman. Perpustakaan yang menyediakan bean bag & music instrument
untuk membuat siswa lebih nyaman membaca. Hal ini bisa menarik siswa untuk
sering berkunjung ke perpustakaan. Karena sering berkunjung mereka melihat-lihat
banyak koleksi buku. Mereka akan mulai memilih, membaca, menjadikan rutinitas
hingga menjadi habit (kebiasaan). Tapi jangan sampai ketiduran yah?
Demikianlah
yang sempat saya sampaikan, semoga bermanfaat, dan jangan lupa terapkan LITERASI
tadi yah teman-teman. Bapak Mohammad Hatta pernah berkata, “Aku rela
dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas”.